Laman

Search This Blog

Saturday, June 26, 2010

SYI'IR DOLANAN ANAK UJUNGPANGKAH

Masih ingatkah kita dengan Syi'ir dibawah ini ? yang pernah orang tua-tua dahulu mengajarkan kepada kita untuk nyanyian ketika kita bermain di malam padang bulanan pada masa kecil kita.
Inilah beberapa potongan kalimatnya syi'irnya.
Pumpung bolong
Guru werak guru sapi
Ndok pecaho
REng gak pecah tak tutuki

kita tidak pernah terlintas sama sekali membayangkan ketika orang tua dahulu memberikan syi'ir dolanan tersebut yang mengandung makna nasehat yang begitu dalam kepada kita ini. dimana kita pada waktu kecil dahulu cuma serta merta menyanyikannya saja tanpa harus menghayati nasehat apa yang ada di balik syi'ir tersebut. Lantas nasehat apa yang terkandung dalam Syi'ir dolanan ini ?.
Mungkin konsep pemahaman anda dan saya berbeda tentang syi'ir dolanan ini, tetapi paling tidak kita saling memberi informasi dan bertukar pendapat.
Pumpung bolong
penggalan kata diatas tersebut menunjukkan arti keterangan yakni (mumpumg masih banyak waktu yang luang, mumpung masih ada tempat yang luas) paling tidak dapatlah kita simpulkan dengan arti yang sedikit berbeda mumpung kita masih diberi kesempatan yang berupa umurpanjang, waktu luang, dan tempat yang semestinya bakal kita gunakan untuk bekal hidup di kemudian hari. Dan inilah kesempatan kita yang semestinya pada waktu kecil dahulu kita pergunakan dengan sebaik-baiknya dalam meraih ilmu. Namun, kala itu orang tua- tua kita hanya cuma mengajarkan kepada kita berupa syi'irnya saja, tanpa menjelaskan makna yang terkandung dalam syi'ir tersebut.
Guru werak guru sapi
pada awal syi'ir tersebut kita sebanarnya diberi nasehat berupa beberapa kesempatan atau kelonggaran yang sangat banyak untuk mempersiapkan diri kita di masa depan, artinya kesempatan inilah yang harus kita tebus dengan ilmu. Sedangkan pada potongan syi'ir yang kedua ini, kita dihadapkan pada sebuah pilihan antara guru werak dan guru sapi. guru werak adalah guru yang wira'i yaitu guru yang mempunyai kharisma yang bisa menjaga dirinya dari hal-hal yang tidak patut, guru yang dapat memberikan suri tauladan yang baik. Sedangkan guru sapi adalah sifat dari kebalikan guru werak tersebut. Ilmu sebagai bekal hidup kita di masa depan harus di cari melalu guru yang wira'i bukan dari guru yang hanya mampu berkata-kata saja tanpa harus memberikan suri tauladan yang baik.
mumpung masih banyak kesempatan, mumpung masih diberi umur panjang, mumpung masih ada tempat yang masih luas untuk meaih cita-cita, maka carilah ilmu buat bekal hidup di kemudian hari. akan tetapi carilah ilmu itu pada seseorang yang benar-benar dapat dipercaya dan memang ahli di bidangnya.
Seakan demikianlah nasehat yang terkandung dalam dua potongan sy'iir tersebut diatas.
Ndok pecaho
rEng gak pecah tak tutuki
Ndok dalam bahasa indonesianya adalah telur. kiasan Ndok ini di tujukan kepada kita sebagai manusia. Kalau lah kita kaji lebih dalam sedikit ada benarnya juga. Dalam ilmu pengetahuan proses pembentukan manusia memang berasal dari telur yang di tanam di rahim orang perempuan yang setelah di buahi dengan sperma laki-laki. Yang selanjutnya berproses selama kurang lebih 9 bulan 10 hari kemudian lahirlah yang benama manusia. Manusia inilah yang kemudian dikiaskan dalam syi'ir tersebut sebagai Ndok. kenapa manusia ? dan bukan makhluk yang lain ?. Karena manusia makhluk yang sangat tepat untuk di beri nasehat dan di bekali dengan berbagai ilmu untuk menjaga kelestarian alam.
Disinilah manusia di tuntut untuk menjadi MANUSIA
wahai manusia bukalah pikiranmu, bukalah hatimu karena kamu adalah manusia pilihan yang bakal di beri tugas untuk masa depan mu maka persiapkanlah dirimu dengan ilmu. andai kamu tidak mau membuka pikiran dan hatimu maka kami tetap akan memaksamu sampai kamu benar-benar terbuka pikiran dan hatimu.

Ya... begitulah kiranya kalau kita ingin menjadi manusia yang MANUSIA



No comments:

Post a Comment