Laman

Search This Blog

Friday, August 13, 2010

JIWO SUTO ( 9 )

......................(9)

Beliau tidak hanya terkenal sakti, tetapi juga seorang ulama yang disegani di wiilayah kadipaten Sidayu. Beliau dapat menjadi panutan ulama dan masyarakatnya.

Atasjasa-jasanya, Jayeng Katon diberi selembar surat.kalau putra atau keturunannya ingin menjadi seorang naib ia tinggal menyodorkan surat sakti itu Kanjeng Sepuh juga membuatkan sepasang tugu di jalan masuk menuju Ujungpangkah.sebelah timur Masjid Tiban pangkah. Saat Kanjeng Sepuh berkunjung ke ujungpangkah untuk melihat kuda-kuda yang ditipkan ke Jayeng Katon, ia memberi kelima putra Jayeng Katon masing-masing seekor kuda. Selain itu, ia minta rolong kepada.Jayeng Katon untuk menanam pohon asem di sepanjang jalan Sidayu. bibit asem itu diambil dari pohon asem yang ada di ujungpangkah.permintaan itu dikabulkannya.

suatu hari kadipaten Sidayu diserang oleh prajurit Kasunanan Solo. Para pejabat Solo merasa dilecehkan oleh adipati Sidyu dalam adu benteng itu karena yang menghadapi banteng itu bukan adipati Sidyu. Serangan itu dapat digagalkan. Jayeng Katon meminta bantuan dari sahabatnya yang juga sakti mandraguna untuk menghadang prajurit Solo itu. Ia tidak perlu turun ke medan peperangan sendiri. Dirasa cukup dengan kedua sahabat beliau, yaitu Kyai Deglek dan Kyai Jeliteng. Kyai Deglek ditugasi menghadang pasukan Solo dipertigaan ujungpangkah sedangkan Kyai Jeliteng ditugasi menghadang dipertigaan Bunga. Ternyata pasukan Solo itu datang dari arah barat Kadipaten. Kyai Deglek yang menghadapinya. Meskipun hanya seorang diri Kyai Deglek berhasil menghalau pasukan Solo itu. Beliau gunakan ilmu ajian ,segoro Deglek Macan'' Dengan ajian itu beliau berhasil menghalau. Kyai Deglek tampak di hadapan musuhnya seperti macan yang sangat banyakjumlahnya, sebaliknya musuhnya seperti anak-anak kecil. Pasukan itu kembali ke solo dengan tangan hampa karena ketakutan dihadang ribuan macan di pertigaan Ujungpangkah. setelah peristiwa itu, Kasunanan Solo tidak berani lagi menyerang Sidayu. Sidayu terlalu kuat karena dikelilingi orang-orang sakti. untuk mengenang peristiwa itu Kanjeng Sepuh membuat sepasang tugu di sebelah timur pertigaanUjungpangkah,

Beberapa hari setelah peristiwa adu banteng di alun-alunTuban. Jayeng Katon pergi ke goa Melirang Bunga. Ia beristighfar mohon ampun kepada Allah atas dosanya membunuh banten tak berdosa. Ilmu yang diberikan Allah digunakan tidak pada tempatnya. Ia menyesali perbuatan itu. tujuh hari tujuh malam ia di goa. Di dalam goa itu ia digoda bangsa jin yang mengaku sebagai Nyai Ratu Kidul. Ratu itu ingin bersahabat dengannya .tapi tidak mau bersahabat dengan bangsa yang tidak Islam.Nyai Ratu Kidul menyatakan bahwa dirinva sudah di islamkan oleh Syeh Subakir. Ia baru mau bersahabat dengannya. Sahabat lainnya dari bangsa jin berwujud macan berwarna putih.

BERSAMBUNG........
diceritakan oleh Masnukhan, S. Pd.

No comments:

Post a Comment