Laman

Search This Blog

Tuesday, August 10, 2010

JIWO SUTO (5)

.......................(5)

"Maaf Kyai ......." Raden Suryadiningrat tidak melanjutkan kata-katanya.

"Sepertinya ada sesuatu yang mengganjal di hati, Kanjeng. Sampaikan

Saja mungkin saya bisa membantu,,,ujar kyai.

''Sekali lagi saya mohon maaf karena saya selalu merepotkan Kyai jawab adipati

"Sesamamuslim kita wajib tolong-menolong kalau memang kita bias.Kita ini kan saudara muslim apa salahnya kalau ruyu biru membantu Kanjeng, lanjut Jayeng Katon.

"Begini Kyai, Kasunanan solo, Raden sayid Abdurrahman mengadakan sayembara yang ditujukan kepada para adipati yang berada di bawah kekuasaannya. Adipati yang sanggup diadu dan menang melawan banten maka adipati itu akan dinaikkan pangkatnya dan wilayahnyi akan diperluas,

Raden Suryadiningrat menjelaskan.

Jayeng Katon memasang telinga mendengarkan Raden Suryadiningrrat.

Kadang-kadang ia mengerutkan dahinya. Lama ia tidak mengeluarkan suara. Ia seperti sedangmemikirkan sesuatuyang berat.

"Maksud Kanjeng ingin mengikuti sayembayaitu?,,tanya kyai.

"saya mengharap Kyai yang mewakili saya menghadapi benteng itu karena.saya tahu Kyai bisa menjinakkan binatang. kuda-kuda saya Kyai rawat kini menjadi penurut padahal asalnya liar dan sulit dikendalikan';jawab Adipati.

Ada syaratnya. Jika Kanjeng memenuhi syaratnya insya Allah saya, akan mengabulkan" ujar JayengKaton.

setelah persyaratan yang diajukan Jayeng Katon diterima Raden Suryadiningrat. Jayeng Katon menyanggupinya. Mendengar kesanggupan itu adipati Sidayu berpamitan meninggalkan pondok pangkah yang juga dijadikan tempat tinggalnya.

Pagi buta itu mengantar keberangkatan rombongan Raden Suryadiningrat ke Tuban. Adu banteng itu diadakan di kabupaten Tuban. Rombongan itu menaiki kereta kadipaten Sidayu. Kusir menarik tali kuda-kuda di depannya. Kuda-kuda itu melangkahkan kaki-kakinya dengan serempak Kereta itu berjalan dari Sidayu menuju ke barat lewat pantai utara Jawa..

Sampai di pertigaan ujungpangkah, Jayeng Katon minta izin kepada, Raden Suryadiningrat untuk mengendalikan kereta. Raden suryadiningrat mempersilahkannya jika itu memang kemauannya. Kusir itu menyerahkan tali Kepada Jayeng Katon. Kusir itu permisi mengambil tempat duduk dl kursi paling belakang. Kereta itu berjalan denga' cepat setelah kendali dipegang Jayeng Katon.


bersambung........

diceritakan oleh Masnukhan, S. Pd.

No comments:

Post a Comment